Manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktikkan di kelas
Sebelum menjawab soal manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktikkan di kelas simak dulu penjelasan ini Pendidikan pada zaman kolonial di Indonesia, terutama di bawah pemerintahan Belanda, memiliki beberapa ciri dan kebijakan yang sudah tidak lagi di praktikkan setelah kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek pendidikan zaman kolonial yang telah mengalami perubahan atau dihapuskan:
- Sistem Pendidikan Tertutup:Pada masa kolonial, sistem pendidikan lebih tertutup dan hanya terbuka bagi kalangan tertentu, terutama anak-anak orang Belanda atau pribumi yang berasal dari golongan priyayi. Kesenjangan akses pendidikan antara pribumi dan non-pribumi menjadi masalah utama. Setelah kemerdekaan, pendidikan diarahkan untuk menjadi lebih inklusif dan terbuka bagi semua warga negara Indonesia tanpa memandang suku, ras, atau golongan.
Manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktikkan di kelas
Soal:
Manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktekan di kelas:
Jawaban:
Jawaban dari soal manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktekan di kelas: jawabannya adalah memukul murid karena tidak mengerjakan tugas.
- Bahasa Pengantar Belanda:Pendidikan pada zaman kolonial umumnya menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia dijadikan bahasa pengantar dalam sistem pendidikan untuk menggalang persatuan dan memperkuat identitas nasional.
- Kurikulum yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Lokal:Kurikulum pada masa kolonial lebih cenderung mengikuti standar Belanda dan tidak selalu relevan dengan kebutuhan dan realitas lokal di Indonesia. Setelah kemerdekaan, kurikulum pendidikan direformasi untuk lebih mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
- Pendidikan Kolonialisme dan Asimilasi Budaya:Sistem pendidikan zaman kolonial sering kali menciptakan pola pikir yang mendukung kolonialisme dan asimilasi budaya. Pembelajaran seringkali diarahkan untuk menciptakan "masyarakat terpelajar" yang mengikuti norma-norma Eropa. Pasca-kemerdekaan, pendidikan diarahkan untuk membangun identitas nasional yang kuat dan menghormati keberagaman budaya.
- Tidak Adanya Pendidikan Kewarganegaraan:Pada masa kolonial, pendidikan kewarganegaraan lebih condong pada pembentukan loyalitas terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan, pendidikan kewarganegaraan diarahkan untuk membangun kesadaran patriotik terhadap Indonesia sebagai negara merdeka.
Belum ada Komentar untuk "Manakah budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktikkan di kelas"
Posting Komentar